SISTEMATIKA IKHLAS

Ikhlas adalah kata sederhana, mudah diucapkan, akan tetapi LUAR BIASA sulit untuk diamalkan.

Ikhlas itu memberikan sesuatu tanpa mengharapkan imbalan. Tanpa pamrih istilahnya.
Ada 3 kompenan yang saling berkaitan dan terikat dalam rangkaian sebab akibat.

1. Memberi.
Adalah menyerahkan atau membagi sesuatu.

2. Harapan.
Adalah suatu keinginan supaya terjadi.

3. Hasil.
Adalah tindakan memberi dibandingkan dengan harapan yang diinginkan.

Memberi dibagi Harapan sama dengan Hasil.

Hasil akan tergantung dengan Harapan.

Adapun rumus matematikanya sebagai berikut :

1/2 = 0,5

Jika anda memberi 1 dan berharap mendapatkan 2, maka anda akan mendapatkan setengah saja. Tidak akan lebih dari itu.

Dalam posisi ini anda cenderung mempunyai ( niat terselubung ) yaitu Ngarep atau Berharap. 

1/1 = 1

Jika anda memberi 1 dan berharap mendapatkan 1, maka anda akan mendapatkan 1 juga.

Dalam posisi ini anda seperti seorang pekerja, tenaga dan fikiran yang dikeluarkan akan setara dengan gaji atau pendapatan yang diterima. Bakbuk, Balance. Memberi berharap imbalan yang setimpal atau seimbang.

1/0 = ~

Jika anda memberikan 1 dan tidak berharap apapun. maka anda akan mendapat hasil yang tidak terhingga.

Dan rumus inilah yang menjadi rahasia seberapa tinggi level IKHLAS nya.

Memberi tanpa mengharapkan imbalan.

Memberi tanpa pamrih.

Dapat dilihat rumus ikhlas tersebut. Semua tergantung kepada harapan atau niat yang diinginkan.

Memberi tanpa berharap mendapatkan imbalan apapun bentuknya, itulah yang disebut memberi dengan ikhlas.

Memberi adalah urusan lahiriah, tindakan fisik .

Niat dan harapan adalah urusan hati.

Urusan hati hanya diri pribadi dan Tuhanlah yang tahu.

Bisa ditarik garis tegas, jika hasil yang terbaik yang kita peroleh sangatlah berkaitan dengan hati, maka :

Hati yang ikhlas, berarti hati yang tidak mengharapkan imbalan apapun. Apalagi berharap mendapatkan imbalan dari manusia.

Hati yang ikhlas, berarti pemberian yang digerakkan hati tanpa pamrih tanpa berharap kepada siapapun kecuali satu, ridla Illahi.
Anda secara logika bisa melakukan hitungan matematikanya. Dan akan mengetahui semua hasilnya.

Jika ikhlas adalah pilihan Anda, maka logika bukanlah acuannya.

Iman atau keyakinan yang akan membimbing pencapaian level ikhlas Anda.